ada serpihan di setiap bongkahan
luluh lantak menyebar di halaman berserakan di taman kebangsaan
memporak poranda kebhinekaan
identitas menjadi politik tunggal
kepala mayoritas menjadi bebal
rasa sayang sudah tak tersisa lagi
jiwa yang kasih sudah tak ada lagi
bukan salah bunda mengandung
menjadi minor dilahirkan indung
siapa pembela di tanah merdeka
ketika mayor menjajah jiwa-jiwa
apakah harus menyalahkan bunda
yang bersusah payah melahirkan nanda
di tanah yang sama kita bahagia
bukan semata milik satu pihak saja
di tanah merdeka kita bersama
meraih cita sebagai anak bangsa
merajut cinta dalam bhinneka
mari bahagia dalam hidup bersama
dan surga bukan otoritas manusia
ia menjadi mutlak kewenangan Pencipta
bukanlah ia disebut sebagai Baginda
jika kasih sayangnya melebihi sesiapa
mari bermuara mencintai sesama
seperti diajarkan pada semua agama
hiduplah mulia sebagai manusia
untuk sebesar manfaat bagi sesama
Bandung, 20 Desember 2016
copyright©Madyo Sasongko
Tidak ada komentar