berpucuk di tepi rasa yang terus berujar
isi palung dada tersungkur pada getar
melukis riwayat zaman yang berputar
gugus-gugus hari mencipta banyak kilau warna
mengemuka di tatar jiwa para hamba merdeka
sejuta tangan berjajar memproklamasi detail makna
meraih tingginya cita penuh karya dan puji semesta
jutaan bintang memenuhi langit semesta
bersaksi atas sebuah peristiwa di tatar sunda
kuku-kuku lodaya tertancap di khatulistiwa
semerbak wangi menebar harum nusantara
rerintik tetesan menelikung di serata balik punggung
membawa risalah pesan Tuhan, Maharaja paling Agung
rerunung gunung terus bersaksi di semua setatar ujung
rekahan kisah menulis riwayat zaman hingga dasar palung
jiwa merdeka tak pernah punya rasa hampa
dari segala aktivita buruk tipu daya bernama dunia
jiwa merdeka tak pernah punya rasa punya
dari seluruh kekayaan semesta milik Maharaja
baris jati-jati berjajar dan berkali-kali berujar
ini ruang paling panjang untuk jalan keluar
setiap inci dari jengkal tanah ini akan menjjadi saksi
bahwa lingkar daur ulang bumi adalah pasti
ooh, tumbuhlah putra-putri Padjadjaran
mari menabur damai untuk semua insan
tetaplah teguh patuh dan setia pada satu Tuhan
agar semua perjalanan penuh keindahan
ooh mekarlah kembang-kembang Padjadjaran
tancapkan kuku tajam lodaya di bumi Pasundan
berjuanglah untuk setinggi-tinggi kemakmuran
agar nusa di persada selalu dalam kedamaian
Palangkaraya, 31 Januari 2016
copyright©Madyo Sasongko
Illustrasi: Macan Putih
Tidak ada komentar