Hatiku Berdarah

Share:
Hatiku telah berkeping
melihat negeri yang pontang panting
kejujuran sudah dijadikan sandera
kebenaran telah rapat di jeruji penjara

hatiku telah terluka
melihat para pejabat menjadi raja
menjarah harta negara tanpa rasa malu
korupsi, pungli. komitmen fee sudah seperti madu

hatiku telah tersayat
menyaksikan tender yang dibuat-buat
peraturan tinggallah hanya peraturan
di dalamnya oknum banyak melakukan pelanggaran

hatiku telah teriris
memandang dengan mata hati yang kritis
keilmuan para cendekia hukum dipertontonkan
untuk meramaikan sinetron di pengadilan

hatiku semakin berdarah
melihat kemacetan yang kian parah
bukan hanya lalu lintas di jalan raya
namun juga kemacetan di moral anak bangsa

hatiku semakin kehilangan harapan
memerhati ragam makanan dan minuman
banyak oplosan, pengawet dan racun yang dicampurkan
sehingga berdampak pada penyakit yang sulit disembuhkan

hatiku sedang membangun cita-cita
menjadi warga negara di wilayah merdeka
bukan menjadi warga kedua di pusaran investasi asing
yang kian merusak kemandirian dan menumpulkan daya saing

hatiku semakin bersedih
mendengar banyak orang asing di kepulauan terpencil
mereka masuk ke wilayah negara melalui mudahnya kebijakan
dengan kompensasi uang yang dinikmati segelintir orang

hatiku semakin bertanya
akan kemanakah bangsa ini dibawa
apakah akan menjadi negara di ujung neraka
atau akan digiring memasuki wilayah surga

Cimahi, 08 Juli 2019
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com 
Kreator: Syantrie Aliefya
Illustrasi: Hati Berdarah


Tidak ada komentar