Menikmati Hujan

Share:


sore tadi hujan menangis lagi 
wajah beningnya mengiris hati 
rerintik jatuhnya menyobek sepi 
lesu menari melukis lintas yang menepi

lalu pada sekantung jejak di rimba hutan 
tak mungkin kubiarkan dalam patahan 
ia yang bersembunyi di bawah retakan 
mengendap mencari letak di atas bebukitan

deras tangis hujan sepanjang malam 
adalah lagu-lagu tentang perpisahan 
derainya mengaliri sekat pepohonan 
menggenangi wajahmu yang rupawan

kulihat temaram cahaya di pojok malam 
pada baris teratai sinarnya berjatuhan 
aku merasa terpasung rindu di kidung hujan 
lalu kususur jejaknya di tebing curam

biarlah kunikmati iringan derai deras hujan 
melewati cerita tanpa delik matra berjalan 
di hingar bingar lakon cerita sebuah bangsa 
di batas senja tanpa tegur sapa bianglala

kubiarkan ritma harmoni nada deras hujan 
mengisi pori-pori malam bulan Ramadhan 
sentuhan iramanya tak mengenal kata bosan 
mengiringi dzikir tasbih langit pada Tuhan

Bandung, 15 Ramadhan 1437 - 20 Juni 2016

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Menikmati Hujan"

Kreator: Syantrie Aliefya
Illustrasi: Album Pribadi, Jalan di depan Bandara Kuala Pembuang, Kab Seruyan, Kalimantan Tengah

Tidak ada komentar