menatap mentari yang masih sembunyi
malu menolak titah Yang Maha Rahman
untuk menunggu selesainya hujan
menitikkan air matanya tanpa daya
jatuh menghantam rahim bumi
Tuhan anugrahkan Rahman Rahim-Mu
tambahlah rasa syukur kami
melalui jatuhnya air mata langit
hanya Engkau saja yang mampu
menahan air mata menjadi berkah
untuk semesta yang Engkau ciptakan
Tidak ada Ilah, melainkan Engkau seorang
Maha Suci Engkau dari segala kekurangan
Sungguh, kami yang selalu saja berbuat
menganiaya diri kami.
Bandung, 11 Juni 2013
copyright©Madyo Sasongko
Tidak ada komentar