1. Pembukaan: Sinyal Akhir Zaman yang Terlupakan
Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, ada sebuah peringatan penting tentang akhir zaman yang sering terabaikan. Rasulullah SAW telah mengingatkan kita tentang fenomena aneh yang akan muncul menjelang kiamat.
Poin pembukaan ini bertujuan menggugah perhatian audiens. Istilah “sinyal terabaikan” mampu menimbulkan rasa penasaran sekaligus menghadirkan kesadaran akan urgensi topik yang dibahas.
2. Pengenalan Hadits: “Al-Matsnah”
Hadits ini memberi sinyal kuat tentang kondisi masyarakat menjelang akhir zaman. Istilah al-matsnah bukan sekadar berarti sesuatu yang berulang atau ganda, melainkan kitab-kitab yang begitu populer, banyak dibaca, bahkan lebih sering dijadikan rujukan dibanding Al-Qur’an.
Ungkapan “tidak ada seorang pun yang dapat melarangnya” menunjukkan betapa fenomena ini akan begitu meluas dan mengakar, sehingga upaya untuk menghentikannya nyaris mustahil.
3. Menggali Makna Mendalam “Al-Matsnah”
Hadits ini menggambarkan keadaan ketika kitab-kitab selain Al-Qur’an lebih digemari, dipelajari, dan dijadikan acuan utama. Perhatian manusia seolah lebih tertuju kepada karya-karya tersebut dibanding Kalamullah.
Peringatan ini bukan berarti menolak ilmu atau melarang membaca buku, melainkan mengingatkan agar fondasi spiritual tetap berpusat pada Al-Qur’an. Fokus utamanya adalah kondisi hati: ketika sumber lain lebih memengaruhi kehidupan kita dibanding Al-Qur’an, maka telah terjadi pergeseran prioritas spiritual yang berbahaya.
4. Relevansi dengan Era Modern
Di zaman digital, kita hidup di tengah lautan informasi: media sosial, buku populer, teori baru, hingga hiburan tanpa batas. Semua ini bersaing merebut perhatian kita.
Contoh yang sangat nyata:
-
Popularitas konten. Berita viral, gosip, tren fashion, dan hiburan sering lebih banyak mendapat perhatian dibandingkan konten keagamaan.
-
Prioritas membaca. Banyak orang lebih sering membuka novel, artikel berita, atau buku motivasi daripada membaca Al-Qur’an dan tafsirnya.
-
Sumber keputusan. Keputusan penting dalam hidup kadang lebih dipengaruhi tren atau buku populer ketimbang nilai-nilai ilahi.
Bahaya terbesar adalah ketika Al-Qur’an tersingkir dari hati dan kehidupan, tergantikan oleh hal-hal lain yang kita anggap lebih menarik.
5. Solusi dan Jalan Keluar
Islam tidak melarang membaca karya lain, tetapi menegaskan pentingnya menjaga prioritas. Ada beberapa solusi yang dapat kita terapkan:
-
Jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan utama.
-
Gunakan ilmu lain sebagai pelengkap, bukan pengganti.
-
Selektif dalam memilih konten yang kita konsumsi.
-
Ajarkan dan sebarkan Al-Qur’an kepada orang lain.
Al-Qur’an adalah kompas kehidupan. Sementara itu, ilmu lain—sains, teknologi, seni—adalah alat yang bermanfaat selama tidak bertentangan dengan wahyu. Di era banjir informasi, kemampuan memilah yang bermanfaat dan yang mudarat menjadi sangat penting.
6. Penutup: Kembali pada Cahaya Al-Qur’an
Tanda-tanda akhir zaman seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk lebih waspada, introspektif, dan memperbaiki diri. Hadits tentang al-matsnah adalah panggilan untuk kembali merangkul Al-Qur’an sebagai cahaya, panduan, dan sumber kebahagiaan abadi.
Mari jadikan Al-Qur’an sahabat sejati. Dengan itu, kita tidak hanya menjaga diri, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menebarkan cinta dan semangat kepada Al-Qur’an.
Bandung, 12 September 2025
Property Of Studio Ritma Semesta
Link Youtube : The Matsnah Phenomenon

Tidak ada komentar