Biaskan Cahayamu
Langkah yang lunglai di Pulau Baii
Redakan amarah yang tetap mengintai
Wajah kusut masai kini terurai
Setiap kulihat tebing terjal melandai
Mengintip bidadari di sungai jernih
Laksana baiduri memetakan benih
Akan tetap ada titik rona jiwa terpilih
Tumpahkan erupsi merapi yang tertatih
Lembut terasa pedang menikam
Terhunjam menghunus dada terdalam
Jiwa yang bening tanpa noda kelam
Adalah pendakian akhir yang curam
Siraman saja tak bisa memekarkan kuncup
Fokus pada tunas yang tumbuh pun belum cukup
Rebahkan jiwamu pada setiap hitungan sujud
Basuhkan rasa membisu yang tertangkup
Pelita yang tetap bercahaya
Menerangi jagat semesta dunia
Biaskan cahayamu ke tepi diri-Nya
Agar hatimu tetap terbawa cahaya-Nya
Bandung, 08 Februari 2014
copyright©Madyo Sasongko
Tidak ada komentar